Kamis, 10 Oktober 2013

TUGAS ETIKA BISNIS



Posting ke-2

  1. Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia ( produk atau jasa)yang bermanfaat bagi masyarakat. 
  2.     Profesi adalah suatu pekerjaan , jabatan yang menuntut keahlian , yang didapat melalui pendidikan dan latiahan tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu.  
  3.   Pergeseran paradigma  dari pendekatan stockholder kependekatan stakeholder          dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 
  4. Tanggung jawab moral dan sosial bisnis, dari sudut pandang strategisnya bahwa suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis.
  5. Kode etik Perusahaan adalah norma yang wajib ditaati oleh perseroan dan segenap jajaran perseroan dalam menjalankan kewenangan dan tanggung jawabnya secara pribadi ataupun organisasi.

adapun contoh - contoh kode etik di perusahaan ialah           :
a.       Jam Masuk kerja jam 08:00 dispensasi keterlambatan 5 Menit.
b.      Jika Ingin reimbes biaya harus ada bukti seperti : Bon, Kwitansi atau Sejenisnya.
c.       Tidak boleh bermain game di kantor.
d.      Harus Report kepada atasan masing - masing departement jika keluar kantor.
e.       Penggunaan Internet hanya untuk urusan pekerjaan.
f.       Barang - barang pesanan dikeluarkan oleh bagian gudang.
g.       Penawaran jasa dilakukan dan di approve oleh supervisor teknik.
h.      Setiap Karyawan memiliki file pribadi atas pekerjaannya.
i.         Setiap karyawan tidak boleh sembarangan membuka file karyawan yang lain.
j.         Setiap karyawan yang izin / sakit harus izin dengan atasannya langsung
      ( Tidak boleh diwakilkan kepada karyawan lain).
k.       Setiap teknisi selesai melaksanakan pekerjaan dinasnya, wajib memberikan laporan - laporan
      - Service Report
      - Laporan Keuangan
      - Berita acara.
6.    Setuju karna Jadi pada dasarnya, memang saat kita membuat keputusan, bukan proses kita mengambil keputusan yang dilihat oleh para manusia, melainkan hasil dari keputusan yang kita buat. Dari hasil itu lah, secara ‘pura-pura’ manusia yang menilai akan mengkaitkannya dengan proses yang kita lakukan. Padahal, pada kenyataannya, mereka sama sekali tidak melihat proses itu.
Sebagai contoh, jika kita benar membuat keputusan lewat keputusan yang cepat. Maka kita akan dibilang, “Keputusan yang cepat dan tidak menunda-nunda dari si A telah membuahkan hasil.” Di sisi lain, jika kita membuat keputusan yang benar lewat keputusan yang lambat, maka akan keluat statemen, “Keputusan penuh perhitungan dari si A telah menyelamatkan kehidupan banyak orang.”
Nah, kemudian contoh oposisinya, jika keputusan kita cepat, dan SALAH, maka komentar yang keluar adalah seperti ini, “Keputusan yang terburu-buru tanpa pikir panjang dari si C merusak segalanya.” Sebaliknya, jika keputusan lambat dan SALAH, maka inilah komentarnya, “Terlalu banyak memikirkan pilihan, akhirnya keputusan lambat dari si C tetap membawa petaka.” Got it?
Jadi intinya, seperti yang coba saya tekankan di awal, bahwa dalam membuat keputusan, bukan proses dan cara kita yang dilihat, melainkan apa hasil dari keputusan itu. Jadi jika ada yang  bertanya, “Sebaiknya dalam membuat keputusan itu cepat atau lambat sih?” Jawablah, “Buat keputusan yang BENAR”

SUMBER :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar